Friday, February 9, 2007

tes

tes

Pilkada Padangsidimpuan : Incumbent Vs Kuda Hitam ?

Bersamaan dengan makin dekatnya pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padangsidimpuan, suhu politik di kota itu pun kian hari kian hangat. Lobi-lobi politik, intrik, penggalangan dukungan masyarakat serta aksi tebar pesona dari para kandidat sudah makin nampak terang-terangan.

Salah satu intrik politik, disebut-sebut contoh terhangatnya adalah pencopotan Sekretaris Daerah (Sekda) Pembko Padangsidimpuan Amiruddin Lubis, SE, MM. Diduga Amiruddin dicopot karena bakal maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Padangsidimpuan. Sebelumnya, pencopotan Amiruddin baru sebata rumor.
Namun Walkota Padangsidimpuan Drs. Zulkarnain Nasution, MM telah memastikan pencopotannya terhitung per Februari ini.

Sampai saat ini setidaknya suda ada 15 nama yang beredar di tengah-tengah masyarakat ytang disebut-sebut bakal maju untuk memperebutkan kursi nomor satu di Kota Salak itu. Dari ke-15 nama, nampak mengkristal menjadi enam nama.

Yakni Drs Zulkarnain Nasution MM, Walikota Padangsidimpuan saat ini, H Amiruddin Lubis, Sekda Padangsidimpuan, Amir Mirza Hutagalung, seorang pengusaha dari Medan, Drs Parluatan Sieragar, sorang polisi dari Jakarta, Aswin Nurdin Nasution, Kadis Infokom Medan dan Harry Lontung Siregar, SE, mantan Wakil Bupati Tapsel.

Nama-nama tersebut di atas terlihat paling aktif di lapangan saat ini. Sebagian sudah jelas-jelas membentuk tim sukses. Malah nampak sudah mulai bertarung “habis-habisan”. Semua media dimanfaatkan. Ada kandidat, misalnya, sudah memajang wajah, profil dan visi misinya di internet. Padahal diketahui bersama, internet masih terlalu “mewah” bagi sebagian besar warga Kota Padangsidimpuan.

Sementara itu para pengurus partai politik (parpol) juga maikn intesif melakukan lobi-lobi dan tawa menawar. Ada yang tertutup dan sangat rahasia, tapi ada juga yang terbuka. Contoh yang terbuka seperti dilakukan DPD Partai Keadilan Sejatera (PKS) Kota Padangsidimpuan. Mereka membukan pendaftaran bagi para kandidat yang berminat untuk mendapatkan dukungan PKS. Pendaftaran dibuka sejak 23 Januari lalu sampai 20 Februari mendatang. PKS hanya membuka “lowongan” untuk calon walikota sedangkan wakil walikota direncanakan akan dimajukan dari kadernya sendiri.

“Sebelum kita buka pendaftaran, kita sudah menjalin komunikasi hamper dengan semua nama yang beredar di masyarakat saat ini, biar lebih konkrit, pasti dan terbuka, kita menerima pendaftaran. Siapa pun yang berminat boleh mendaftar,’” ungkap Ketua DPD PKS Kota Padangsidimpuan Khoiruddin Rambe SSos.

Selanjutnya, kata Khoiruddin, semua nama yang masuk akan diseleksi oleh Tim Optimalisasi Musyarokah (TOM) DPW PKS untuk dikaji mana yang paling layak. Penilaian meliputi moralitas, integritas dan kapabilita. “Penilaian dilakukan oleh TOM, yang paling tinggi nilanya itu yang ‘akan didukung’,” ujar Khoiruddin.

Tentang wakil walikota, katanya akan ditentukan melalui mekanisme Pemilihan Umum Internal (PUI) yang selama ini ada di PKS.
“Semua kader madya punya hak suara untuk menentukan siapa di antar kader yang menurutnya paling layak,” ungkapnya.

Sementara itu, Arifin Saleh SIregar, mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Tapsel (Imatapsel) Sumut yang aktif mengikuti perkembangan Pilkada Padangsidimpuan menyebutkan bahwa di antara kandidat, yang paling “kuat” adalah calon incumbent Zulkarnain Nasution. “Dia punya semuanya dan akan menjadi lawan paling tangguh bagi calon lainnya. Karen itu saya pribadi menghimbau agar bagi kandidat yang punya ‘modal’ setengah-setengah untuk mundur saja biar tak sia-sia dan kecewa.” Katanya.

Begitupun, menurutnya nalisa dan pantauan dosen FISI Universitas Muhammadiyah Sumut (UMSU) ini, tampaknya tetap bakal ada banyak calon yang maju. “Dari kemungkinan maksimal 6 pasang yang bisa ikut, sepertinya akan penuh, sebab tidak ada partai yang dominant dan sebagian kandidat mau coba-coba juga,” katanya.

Lebih jauh lagi dia menyebutkan bakal ada “kuda hitam” yang bisa saja mengalahkan calon terkuat saat ini Zulkarnain Nasution. Dia menyebut calon yang diusung PKS bakal bisa mencuri perhatian masyarakat. “Sebab sejauh ini citra PKS dan anggota dewannya di Padangsidimpuan sangat baik, dikenal bersih dan kritis, saya lihat mereka bisa jadi.

Sumber : ADIL.abuam